Tuesday, January 1, 2013

Komitmen bukan merupakan Hal yang Penting bagi Emerging Adulthood untuk Membangun Suatu Hubungan Romantis


Hubungan romantis pada emerging adulthood (usia 18-25 tahun) merupakan salah satu hal yang mencerminkan aspek psikososial menurut Erikson, dimana tahap perkembangannya adalah intimacy vs isolation, serta pencarian jati diri dalam mempersiapkan fase dewasa muda (Papalia dan Feldman, 2012). Oleh sebab itu, hubungan romantis atau yang biasa kita sebut sebagai ‘pacaran’, menjadi hal yang sangat ‘normal’ dan biasa dalam pergaulan masa emerging adulthood karena sesuai dengan task development nya. Menurut saya, pacaran tidak dapat terlepas dari berbagai kompleksitas karena menyangkut berbagai komponen yang terkait satu sama lain, dan untuk mencapai hubungan yang ideal. Tiga komponen cinta menurut Stenberg 1986 adalah keintiman, hasrat, dan komitmen (dalam Wisnuwardhani, 2009). Dalam hal ini, saya akan menjawab pertanyaan “Apakah komitmen merupakan hal yang penting bagi emerging adulthood untuk membangun suatu hubungan romantis?”.

Dalam pandangan saya, hal paling mendasar dari pacaran adalah rasa cinta. Cinta merupakan modal utama dalam menjalankan hubungan, didukung dengan hasrat dan keintiman. Bagaimana dengan komitmen? Kelley 1983 menyatakan bahwa cinta dan komitmen sebagian besar adalah tumpang tindih, namun sebagian lagi merupakan konsep yang independen. Begitu juga dengan Rosenblatt 1977 yang mengatakan bahwa komitmen merupakan hal yang berbeda dengan cinta dan bahkan tidak bergantung pada cinta. Diikuti dengan Solomon 1981, yang dengan tegas menyatakan bahwa "Cinta bukanlah 'komitmen”, dan tidak ada hubungannya dengan komitmen. Cinta adalah emosi; komitmen adalah janji untuk melakukan sesuatu atau untuk terus melakukan sesuatu, apapun perasaan orang tersebut". (dalam Fehr, 1988). Sedangkan emerging adulthood sendiri merupakan fase dimana seseorang melalui beberapa tonggak, seperti memasuki universitas, bekerja, pindah rumah, menikah dan punya anak (Schulenberg et all, dalam Papalia dan Feldman, 2012). Begitu banyaknya hal yang harus difokuskan oleh para emerging adulthood ini menyebabkan mereka harus membagi atensinya dengan sangat tepat, karena jika tidak teratur, dapat menjadi beban dan stres atau bahkan dapat menghalanginya dalam proses pencapaian identity achievement. Oleh sebab itu, saya mengargumentasikan bahwa komitmen bukan merupakan hal yang penting bagi emerging adulthood untuk membangun suatu hubungan romantis.

Menurut saya, pacaran pada saat emerging adulthood adalah kurang efektif jika terlalu menitikberatkan pada komitmen itu sendiri, apalagi jika merupakan suatu tolok ukur untuk melanjutkan hubungan. Mengacu pada pendapat Surra & Gray 2000, yang juga mengargumentasikan bahwa tingkat komitmen pada hubungan, ternyata jauh lebih penting dalam memprediksi kemungkinan kelanjutan hubungan, daripada tingkat cinta (dalam Bartell, 2002). Hal ini menjadi lebih memprihatinkan karena perasaan cinta itu sendiri menjadi tidak lebih penting daripada sebuah komitmen. Dalam mempertahankan komitmen, emerging adulthood masih belum mengerti secara matang, belum bisa berpikir secara logis dalam hal ambiguity, keraguan, ketidak konsistenan, kontradiksi, ketidaksempurnaan, dan kompromi. Secara kognitif, mereka baru saja akan memasuki dan mempersiapkan diri untuk masuk kedalam fase dewasa muda tersebut (Papalia dan Feldman, 2012).

Selain itu, hubungan romantis pada masa transisi ke masa dewasa ditandai dengan passion, affiliation, dan intimacy. Konflik khas yang harus diselesaikan pada tahap perkembangan ini memang berkaitan dengan keseimbangan komitmen untuk kemitraan dan otonomi, yang ditandai dengan pertanyaan seperti "Akankah saya dapat berkomitmen untuk orang ini?", "Apakah kita kompatibel?" dan "Dapatkah saya mentoleri dari kekurangan, nilai-nilai, dan gaya hidupnya?". Meskipun adanya komitmen dapat menyebabkan hubungan jangka panjang, menyenangkan, dan eksplorasi pada periode usia emerging adulthood (Arnett, 2000) tetapi mereka lebih memilih menghindari pertanyaan-pertanyaan tersebut (Beyers dan Seiffge, 2010).

Emerging adulthood juga merupakan proses dimana seseorang belajar bertanggung jawab kepada diri sendiri, membuat keputusan secara independen, dan belajar untuk dapat bebas secara finansial pada saat dewasa muda nanti. Hal ini juga telah didukung oleh Vaillant 1997, tentang bentuk tipikal perkembangan pada emerging adulthood, ia menyatakan bahwa pada sekitar usia 20 tahun, laki-laki masih berada dibawah kendali orang tuanya, dengan kata lain, orang tua masih mendominasi (Papalia dan Feldman, 2012). Menurut saya, ketika orang tua masih mendominasi dan ketika orang tersebut belum bisa bertanggung jawab secara total kepada dirinya sendiri dan masih bergantung pada orang tua serta belum bebas secara finansial, orang tersebut tidak dapat bertanggung jawab dan berkomitmen kepada pacarnya. Dalam teori ketergantungan Thibaut & Kelley 1959, Rusbult menegaskan bahwa setiap orang akan berkomitmen untuk berhubungan, sejauh hubungan itu adalah memuaskan (menghargai hubungan lebih mendalam daripada sekadar biaya yang dikeluarkan), melebihi tingkat perbandingan mereka terhadap alternatif berpacaran, dan ketika mereka telah menginvestasikan sumber daya yang tak terpisahkan (misalnya: waktu, energi, uang, emosional) dalam pacaran. Jadi dalam pandangan Rusbult, cinta (kepuasan) dan komitmen tidak perlu sangat berkorelasi karena komitmen dapat dihasilkan oleh alternatif yang buruk atau investasi besar (dalam Fehr, 1988). Pernyataan ini juga sesuai dengan perspektif evolusi yang disediakan oleh Cramer et al 2000, dimana laki-laki dan perempuan yang percaya pasangan mereka, akan mempertahankan kriteria mate-selection pada hubungan romantis mereka. Seorang perempuan percaya bahwa pasangannya akan memberikan keamanan ekonomi untuk dirinya dan anak-anaknya, dan seorang pria percaya bahwa pasangannya akan berusaha untuk menjadi sehat, menarik, dan dapat ‘diaksessecara seksual. Setiap pelanggaran atas kepercayaan, bisa berpotensi terjadinya putus hubungan dan menyebabkan pengkhianatan lebih lanjut dalam hubungan (dalam Greene, 2006). Bukti teori-teori tersebut cukup kuat untuk menjelaskan tentang kebutuhan pada hubungan romantis yang belum dapat dipenuhi oleh emerging adulthood. Oleh sebab itu, saya memandang bahwa rasa cinta itu lebih esensial dari sekadar komitmen, hal ini juga didukung dengan belum matangnya emerging adulthood untuk berkomitmen dan tingkat kemandiriannya yang masih kurang.

Kemudian, saya berpikir bahwa masa psikososial emerging adulthood ini cenderung berada pada pergaulan atau friendship yang kuat untuk mengindari terjadinya isolasi dalam diri mereka. Mereka dekat terhadap significant others, seperti: keluarga, sahabat, teman, dll. Dalam memandang komitmen, mereka juga dapat dipengaruhi oleh keadaan internal dan eksternalnya. Menurut Bartell (2002), mereka membedakan antara komponen komitmen berdasarkan pilihan pribadi dan juga dukungan dari luar yang memberikan ‘paksaan’ atau kekuatan eksternal seperti orang-orang yang membatasi individu untuk mempertahankan atau membubarkan hubungan. Menurut saya, komitmen seperti ini tidaklah efektif bagi emerging adulthood karena begitu banyaknya hal yang juga dicampurtangani oleh orang-orang lain, terutama yang bertentangan dengan dirinya. Seyogiyanya, cinta yang mereka rasakan tidak dapat diinterpretasikan oleh orang lain sebagai penentu kelanjutan hubungan. Lebih jauh lagi, Bartell (2002) juga mengatakan bahwa individu yang berkomitmen, terutama karena cinta mereka untuk pasangan mereka, mungkin lebih cenderung untuk meninggalkan hubungan ketika mendapatkan kesempatan kerja dinegara lain, daripada individu yang dibatasi oleh kebutuhan mereka dalam hal bantuan ekonomi yang diberikan oleh pasangannya. Dalam hal ini, saya berpendapat bahwa emerging adulthood masih belum dapat memenuhi kebutuhan pasangannya karena mereka masih bergantung pada orang tua, dan cinta telah terbukti lebih kuat daripada sebuah komitmen, dimana cinta tidak terlepas dari kasih dan saling berbagi kepada pasangan ketika saling membutuhkan. Kembali pada definisi “romantic love” menurut Sternberg 1986, yaitu fokus perhatiannya adalah keintiman dan hasrat, dimana seorang yang sedang menjalankan hubungan romantis, tertarik satu sama lain secara fisik dan emosi, bukan komitmen. Bagaimanapun, mereka tidak berkomitmen satu sama lain (Papalia dan Feldman, 2012).

Meskipun cinta dapat berkontribusi untuk mengembangkan komitmen dalam hubungan romantis, tetapi hal itu tidak selalu terjadi (misalnya: pasangan mungkin jatuh cinta, tapi tidak memiliki komitmen untuk menjaga hubungan, atau pasangan dapat berkomitmen untuk hubungan dengan pasangan yang tidak mereka cintai) (dalam Bartell, 2002). Menurut saya, keduanya sangat mungkin terjadi saat emerging adulthood, dimana ketika mereka jatuh cinta dan mereka tidak memiliki komitmen, berarti mereka telah merasa puas dengan hubungan tersebut baik secara fisik maupun emosi, serta tidak terfokus pada hal yang mungkin akan memberatkan mereka untuk berpikir terlalu jauh tentang prospek hubungan mereka. Mereka lebih ‘present’ daripada ‘future’. Pendapat saya ini juga didukung oleh teori Hill 2004 yang menemukan bahwa kasih sayang secara fisik (physical affection) memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan hubungan romantis. Gulledge, Gulledge, dan Stahmann 2003 memberikan bukti korelasional yang kuat antara kasih sayang secara fisik dan hubungan kepuasan, seperti: saling memijat, memeluk, mencium wajah dan berciuman bibir, semua itu secara signifikan berhubungan dengan kepuasan hubungan romantic (dalam Hill, 2009)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa emerging adulthood yang sedang berada dalam tahap krisis task development memiliki banyak tuntutan dalam pribadinya yang dapat menyebabkan timbulnya rasa ketidakamanan (attachment insecurity), yang juga terkait dengan kepuasan hubungan romantis yang lebih rendah dan komitmen yang lebih rendah (Robbins, 2008). Oleh sebab itu, komitmen bukan merupakan hal yang penting bagi emerging adulthood untuk membangun suatu hubungan romantis karena selain banyaknya kesibukan dan belum matangnya kognitif emerging adulthood, komitmen itu sendiri tidak didefinisikan dalam komponen romantic love, dapat menjadi tumpang tindih, dan mengakibatkan adanya konsekuensi yang lebih besar, seperti dalam hal finansial, tanggung jawab, dan pengambilan keputusan, yang belum dapat ditangani oleh emerging adulthood.                                               
 
Daftar Pustaka

Arnett, J. J. (2000). Emerging adulthood: A theory of development from the late teens through the twenties. American Psychologist, 55, 469-480.

Bartell, D.S. (2002). The Processes of Commitment in Premarital Romantic Relationships: An Elaboration of a Typology. Austin: The University of Texas.

Beyers, W., & Seiffge K. I. (2010). Does identity precede intimacy? Testing Erikson’s theory on romantic development in emerging adults of the 21st century. Journal of Adolescent Research, 25 (3), 387-415.

Fehr, B. (1988). Prototype Analysis of the Concepts of Love and Commitment. Journal of Personality and Social Psychology Vol. 55, No. 4: 557-579. University of Winnipeg, Canada. American Psychological Association, Inc. 


Greene, K.H. (2006). Awareness Of Parental Infidelity On College Students’ Reported Commitment In Romantic Relationships. The Florida State University College Of Human Sciences.

Hill, M.T. (2009). Intimacy, Passion, Commitment, Physical Affection And Relationship Stage As Related To Romantic Relationship Satisfaction. Oklahoma State University.

Papalia, D.E., & Feldman, R.D. (2012). Experience Human Development: Twelve Edition. McGraw-Hill Companies, Inc.

Robbins, D.M. (2008). Romantic Attachment Formation, Satisfaction, Commitment, and Social Support in Early Adult Dating Relationships. Marquette University. ProQuest Dissertations and Theses


Wisnuwardhani, D. (2009). Hubungan Interpersonal. Dalam buku Psikologi Sosial. Meinarno, E.A. & Sarwono, S.W, penyunting. Jakarta: Salemba Humanika

Sunday, December 23, 2012

Tipe Kepribadian Pemikir Mandiri

Hi guys, jadi barusan gw ikutan test kepribadian (lagi), ya ini jadi salah satu hobi gw juga sebenernya, selain buat fun, juga jadi bisa terbuka matanya untuk melihat sesuatu dari diri gw yg belom bisa gw lihat. Dan ini hasilnya.......jengjeng... hehe. gw akan mem-bold kalimat yg gw rasa benar2 sesuai dgn diri gw (dibagian yg gw tau diri gw ini seperti apa). Ohya, di post yg setelah ini, gw juga mau post kerjaan gw, paper gw di mata kuliah psisos, yg gw kerjakan 2 jam cari jurnal+ 5 jam ngerjainnya (ampe jam 5 pagi booo), tapi gw bakal seneng banget klo paper gw bisa berguna n bisa dijadikan referensi juga buat temen2, minimal selain nilai yg gw dapat, itu kerjaana gw bisa dipetik juga manfaatnya. hehe terima kasih ya temen2. Buat yg lg blogwalking, gw mau say Hi! :) have a good day ya.......
 
Berikut cuplikan hasil test gw:
Tipe Pemikir Mandiri adalah orang-orang yang analitis dan jenaka. Mereka biasanya percaya diri dan tidak membiarkan diri terganggu oleh konflik dan kritik. Mereka sangat sadar akan kekuatan mereka sendiri dan tidak ragu akan kemampuan mereka. Orang-orang bertipe kepribadian ini biasanya sangat sukses dalam karir karena mereka memiliki baik kompetensi maupun tekad. Tipe Pemikir Mandiri adalah ahli strategi ulung; logika, sistematika, dan pertimbangan teoritis adalah dunia mereka. Mereka haus pengetahuan dan selalu berusaha mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan mereka di bidang mana pun yang menarik minat mereka. Berpikir abstrak adalah kemampuan alami bagi mereka; ilmuwan dan spesialis komputer biasanya dari tipe ini.

Tipe Pemikir Mandiri adalah spesialis pada bidang mereka. Pengembangan ide dan visi penting bagi mereka; mereka senang bersikap seluwes mungkin dan, idealnya, senang bisa bekerja sendiri karena mereka sering merasa tersiksa harus menjelaskan runutan pemikiran mereka yang kompleks kepada orang lain. Tipe Pemikir Mandiri tidak tahan dengan rutinitas. Begitu mereka menganggap sebuah ide bagus, sulit membuat mereka menyerah; mereka mengejar pelaksanaan ide itu dengan keras kepala dan gigih, sekalipun ada perlawanan dari luar.
Pemikir Mandiri bukan tipe yang mudah keluar dari cangkangnya. Membicarakan kehidupan emosional juga bukan salah satu kekuatan mereka. Lagipula, hubungan sosial tidak terlalu penting bagi mereka; mereka sudah puas hanya dengan beberapa teman dekat yang dianggap mudah untuk berbagi dunia cendekia mereka. Mereka sulit membuat hubungan-hubungan baru. Dalam asmara, mereka membutuhkan banyak ruang dan kemandirian namun ini bukan berarti pasangan mereka tidak penting bagi mereka. Tipe Pemikir Mandiri biasanya memberi kesan dingin dan pendiam bagi orang lain; namun kesan ini menipu: mereka tidak tahan jika orang-orang yang dekat dengan mereka menolak mereka. Mereka lebih suka hubungan harmonis yang seimbang dengan pasangan yang memiliki minat serupa dan yang dengannya mereka dapat mewujudkan visi-visi mereka.

Friday, December 7, 2012

Now, It's My Turn...

Dulu waktu ku kecil, mama mengajariku memakai kaos kaki dan mama memakaikan kaos kaki pd kakiku.
Sekarang, aku memakaikan kaos kaki untuk papa dan mamaku setiap malam sebelum mereka tidur.

Dulu waktu ku kecil, setiap tengah malam, papaku masuk ke kamarku, mengecek diriku apakah sudah tidur dengan nyenyak. Melihatku dan merapikan barang2 disekitarku.
Sekarang, setiap tengah malam, aku masuk ke kamar papa dan mamaku, untuk mengecek dan sekadar melihat mereka tidur. Memastikan semua baik2 saja.

Dulu waktu ku kecil, aku selalu diingatkan oleh papa dan mamaku untuk tidak makan2an yg terlalu manis2 dan goreng2, tidak boleh sering2 krn tidak baik bagi kesehatan.
Sekarang, setiap hari aku mengingatkan papaku untuk menjaga makanannya, aku memotivasinya dlm memilih makanan, dan menanyainya apa saja yg ia makan hari ini.

Dulu waktu ku kecil, setiap hari papaku selalu menyelimutiku ketika ku sudah tidur/ bahkan sebelum tidur.
Sekarang, setiap hari aku menyelimuti papa dan mamaku, serta merapikan posisi selimut selama beberapa kali.

Dulu waktu ku kecil, mamaku selalu bawel mengingatkanku untuk minum obat jika aku sedang sakit.
Sekarang, setiap hari aku menyediakan obat dan mengingatkan papa dan mamaku untuk minum obat tepat waktu.

Dulu waktu ku kecil, kami sekeluarga suka berdoa bersama dan aku mendengar papaku berdoa serta menyebut namaku. Ia berdoa agar Allah Bapa memberikanku kesehatan dan kesuksesan dalam belajar, serta kerukunan dlm keluarga.
Sekarang, setiap hari aku berdoa menyebut papa dan mamaku agar mereka diberi kesembuhan, kesehatan dan umur panjang.

Dulu waktu ku kecil, papa dan mamaku selalu menungguku untuk tidur terlebih dahulu karena aku sangat parno dan takut terhadap hal2 gaib yang menggangguku.
Sekarang, setiap hari aku menunggu mereka tidur terlebih dahulu, memastikan semua sudah beres, baru aku tidur.

Dulu waktu ku kecil, papa dan mamaku suka tidur bersamaku, menghabiskan waktu bersama, terutama setiap hari Sabtu.
Sekarang, setiap hari Sabtu dan selama aku ingin didekat mereka, aku tidur bersama mereka, dan hanya sekadar ingin menikmati momen itu.

Dulu waktu ku kecil, semua buku-buku dan barang bawaanku selalu dibawakan oleh papaku karena berat dan takut membahayakan bagiku.
Sekarang, semua barang2 yg dibawa papaku dan mamaku, aku yg bawa dan aku yg menanggung beratnya.

Dulu waktu ku kecil, papa dan mamaku bergantian membukakan/menutup pagar rumah ketika ingin pergi ke sekolah/ pergi jalan2 naik mobil.
Sekarang, setiap hari ketika papaku pulang kerja/berangkat kerja, aku selalu usahakan untuk menutupkan pagar pintu rumah.

Dulu waktu ku kecil dan hingga sekarang, biaya hidupku gratis ditanggung oleh papa dan mamaku, segala tersediakan dgn baik, entah itu makanan, pakaian ataupun rumah.
Sekarang, aku berusaha untuk mencari uang dan aku sudah pernah membayarkan mereka makan dgn uang yang ku dapat, walau tak seberapa, tapi itu semua telah terbayar dengan senyumnya untukku, yg bagiku nilainya sangat tak terhingga.

Dulu waktu ku kecil, papaku selalu mengajariku matematika karena aku sangat payah dan sulit mengerti mata pelajaran itu.
Sekarang, aku dgn sabar mengajari papa dan mamaku menggunakan BB, whatsapp, dll dan berusaha mencari jawaban dari pertanyaan2 mereka yg sekiranya dpt membuat mereka senang.

Dulu waktu ku kecil, papa dan mamaku selalu setia menemaiku pergi ke dokter jika ku sakit.
Sekarang, aku selalu menemani papaku dan mamaku ketika mereka sedang sakit untuk pergi ke dokter/ hanya sekadar berkonsultasi.

Saat ini, segala sesuatu telah berbalik.. Inginku membalas budi mereka selagi mereka masih ada. Inginku benar2 menggunakan kesempatan yg masih ku punya, supaya aku tidak menyesal nantinya. Inginku agar mereka tahu bahwa aku sungguh mencintai mereka dan berharap semua akan baik2 saja.
Tuhan, kabulkanlah doaku ini.... Doa yg setiap hari ku panjatkan kepadaMu. Mohon mujizat dan kerendahan hatiMu padaku. Saat ini aku sendiri, tanpa adikku, mengurusi dan menjaga kedua orangtua ku. Menjalankan amanah sebagai seorang anak. Melaksanakan tugas dan tanggung jawabku untuk merawat mereka dan menyayangi mereka dlm sehat maupun sakit. Aku percaya Engkau memberikanku bahu yang kuat untuk melewati ini semua. Aku memiliki harapan...........dan aku berpasrah. Ku percaya dan aku mengimani janjiMu. Amin

Now, it's my turn.......
Lord, please guide me.
Dear my parents, here I am...your little guardian angel who is gifted from Jesus, to protect you and to love you.

I love us,

your daughter
.

Sunday, November 25, 2012

Happy Birthday to Brigitta Angela from Irene Ariani ;D

Ada Sabang, ada Merauke
Terus so what gitu loh.
Tahun lalu gw kirim voice note
Tahun ini gw kirim notes deh.

Mau karaokean atau mau nyalon?
Dua-duanya bikin kantong melompong
Ada jamur lagi bikin pantun
Moga-moga bisa nyambung ;)

Buah manggis, buah dukuh
Dua-duanya gak bikin melar
Eh si Gitta umur dua puluh
Moga makin cantik dan makin pintar

Hari gini mikirin mantan?
Aladin pake jimat
Umur 20 umur kejayaan
Semoga Tuhan slalu beri berkat

Ada teddy bear, ada mushrooms
Ada sumo, ada opa
Moga langgeng ama si Bams
Ditunggu kondangannya ya :*

Buah melon, buah blewah
Sebelom Sabtu ada Jumat
Gitta harus rajin kuliah,
Biar jadi marketer hebat

Mau cari kata yang belakangnya A
Biar nyambung sama syairnya
Eh si Gitta uda jadi wanita dewasa
Umur panjang dan sukses ya {}

Mau tau sesuatu atau ngga?
Amsal tiga ayat enam belas punya jawaban!
Umur panjang ada ditangan kanannya
Ditangan kirinya kekayaan dan kehormatan! :D

Mau sop iga atau ketoprak?
Yg penting nongkrong di Kemang Pratama
Makin tua harus makin bijak!
Makin dekat dengan Tuhan ya:)

Ada Erwinn ada Edwinn,
Ada Epayy ada Henkyy.
Uda bikin pantun, tp belom ngucapin:
Selamat ultah n happy birthday! :P

Lagu Noah, judulnya "Separuh Aku".
Pasti mereka lg galau+mumet
Jgn resah, doaku menyertaimu!
Intinya wish you really all the best :D

Ada Topher menari-nari
Si Ridwan malah menganga-nganga
Yah, uda mau ganti hari
Jangan marah ya nunggu lama :P

Andrie Wongso suka bilang:
"Salam sukses, luar biasa!"
Irene Ariani cuma mau bilang:
Gitta sobat paling berharga! ^_^

Irene jomblo tp galau
Gitta pacaran, namun senang,
Intinya cm mau ngomong "Thank you"
Cukup sekian, dan success in everything! ;;)

Happy birthday Brigitta Angela my best friend. Teman dlm suka dan duka. Semoga dlm pantun yg simple ini, message nya dpt tersampaikan semua ya:"") one more time, selamat ulang tahun yg ke 20! Selamat memasuki dunia dewasa muda diumur yg ke 20 ini. Terus melangkah, tetapkan tujuan dan fokus!!!!!! U know u can reach your dream. God bless you in everything u do, wherever u are n whenever it is. XoXo

*klo kangen sama gw, liat notes ini ya Gitt. Hehehe semoga bisa dibaca berulang2, dan voice note thn 2011nya bisa didengarkan berulang2. Love youuuu my BFF!

Sunday, November 18, 2012

I hope that everything's gonna be okay

In this last few weeks, 'tough' has become the most suitable word which described me. I've been feeling so lonely that I got no shoulder to cry on, to survive and to share. One by one problems came by, some of them just passed by and some of them stay with me. I think that this is the time for me to be more mature and give thanks to The Lord and see things from different perspective. I got one big problem which related to my significant others, who is my family. The hardest part of this was I got shocked and I have no one to face it with me because i tend to be an independent girl and the environment used me to. Likely forced me to. Instead of having a nightmare and highly anxious problem, I decided to tell about this to my two significant others. Firstly I had no courage and I did feel shy to convince it. As time runs by, I realized that to share this problems was the best decision I made. Imagine if I didn't tell them what's disturbing me in this last few weeks, I would had been depressed and............just really unspoken word with unspoken feeling. Now I'm feeling more safety with the pray I say and the strength I have. Maintaining the strength and the faithful itself is not a big deal from some people but for me........yes it's a big problem. I need to committed with my self that I will also learn and take the good things inside this. Moreover, I need to be sure that i am strong enough to face this. Well... Things which I've been said above, wasn't easy enough to represent my reality but no doubt, Lord is here with me to bring me high and make me a strong special lovable blessing woman in life. I might be not extraordinary and I might be not the perfect girl in this life, but with all my weaknesses, with all my pain, I'll survive through this life. No reason, just because this life is just too precious for me and I won't let my time be wasted for something unimportant. I hope that everything's gonna be okay and will be back like usual as soon as possible. Knowing that your prayer was hear by God is the best thing in life. I'm sure that He will never close His eyes for His child.

Thursday, November 1, 2012

Perahu Kertas Cover by Irene Ariani



Hi guys, this is my first video in you tube. Actually there's other videos in my folder but i think it's very unprepared :( also this one is just for entertaining and do something in my spare time before sleep. Hope you guys like it :) soon i'll post another video, such as playing piano and singing (again). I have never attend a singing course for sure, i just wanna post myself in youtube. hehehe
See you and thanks for watching.
I miss you

Thursday, October 18, 2012

Kenali Tulang Rusukmu

(Orang Bijak berkata... : "Wanita selalu mengembalikan yang lebih untuk pria.")

Jika kamu memberinya rumah, maka ia akan memberimu kehangatan dalam rumahmu.....
Jika kamu memberinya beras, ia akan mengembalikan nasi untukmu....

Jika kamu memberinya cinta, ia akan memberimu pengabdian seumur hidupnya.....

Tapi jika kau memberi-nya hinaan...., ia akan memberimu doa dalam air mata kepedihannya, dan itu berarti siapkan dirimu untuk berjuta kemalangan.

Jika kemarin kamu berdoa dan yakin bahwa dialah tulang rusukmu, maka terimalah dia bukan sebagai wanita yang sempurna, melainkan sebagai wanita yang terbaik dari Tuhan.

Bukanlah dia yang tidak pernah berbuat salah, tapi dia yang selalu berkata maaf untuk setiap kesalahannya dan ia yang punya sejuta maaf untuk kesalahanmu....

Ia yang menerima masa lalumu dan yang siap merancangkan masa depannya bersamamu.....
Ia yang selalu cemas dan hilang akal ketika kamu tak memberinya kabar.....

Jika dulu sifat manjanya membuatmu tertawa lucu...., cemburu-nya berarti sayang...., air matanya bisa menyayat hatimu...., tapi sekarang semuanya itu jadi alasan kamu melepaskan-nya....., maka merenunglah sejenak.....!!!

"Mengapa wanita tercipta dari tulang rusuk  pria...., bukan dari tulang kepala karena wanita bukan untuk memimpin  pria...., bukan dari tulang kaki karena wanita bukan alas kaki pria....., wanita tercipta dari tulang rusuk pria karena dekat dengan HATI.., agar wanita menjadi pendamping... dan penjaga hati..., karena  wanita akan terlelap dalam dekapan pria...., karena wanita tahu dari sana dia berasal....."
 
 
Izin repost ya gan. ini dari status facebook teman saya :) hehe kata2nya bagus dan penuh makna untuk kedua belah pihak, baik laki-laki ataupun perempuan. God bless you