Sunday, June 7, 2009

para pria para pria


kemarin tanggal 5 juni 2009. ada seorang baik yang saya kenal dengan baik juga (tentunya lah ya) bercerita dengan tiba-tiba dengan saya mengenai hal yang sedang menimpanya. dia adalah sahabat saya, orang yang sudah dari kelas 7 smp berteman dekat dengan saya. dan dia adalah pria (Aduh cowok gitu, knapa saya sebut pria ya? huff. ga penting. mari kita kembali ke topik awal). iya. dia sms kalo dy putus dengan pacarnya yang sudah 18 bulan jadian. mereka adalah sepasang serasi yang selalu nampak bahagia dan selalu bersama kemana pun mereka pergi (itu menurut saya ketika smp). wanitanya setahu saya adalah orang yang baik dan pintar, lalu ia cantik pula. sedangkan prianya, (siapa sih yang ga tau dy?).

ini adalah passionnya :)


ceritanya pria ini yang memutuskan wanitanya sampai ia menangis. ini merupakan sebuah keputusan yang sangat berat baginya. ia masih sangat sayang kepada wanitanya. tapi menurutku ia tak salah, ia cemburu. ia takut kehilangan. ia sudah memberikan banyak kesempatan dan ia mencoba untuk bersabar atas apa yang wanitanya lakukan kepada dia. wanitanya selalu dikerubungi oleh para pria pria lain, dan wanitanya suka bermain dengan pria lain, bukan tentang tugas ataupun ekskul. 2 minggu terakhir ini wanitanya lebih mementingkan teman-temannya jauh, dari pada prianya, sehingga pria ini merasa tersingkirkan. saya tahu bagaimana rasanya. saya tidak bisa membela siapa yang benar siapa yang salah. tadi pria ini bilang pada saya, katanya wanita nya itu sudah mempunyai sifat asli begitu yang dari kelas 9 smp juga memang sudah begitu, hanya saja bedanya, sewaktu kelas 9, wanitanya masih punya banyak waktu dengan dirinya.

saya sedih karena sahabat saya harus mengalami ini. saya cuma ingin yang terbaik untuk sahabat saya. ia tidak boleh menangis dan sedih. ia harus menjadi pria yang ceria dan kocak seperti dulu. ia adalah pria yang tegar dan pintar, ia sudah dewasa dan ia tahu apa yang harus ia lakukan untuk kedepannya.

saya tidak ingin ada seorang pun yang menyakiti dirinya. tidak boleh. karena saya tahu bagaimana rasanya itu disakiti. wanita manapun tak saya izinkan untuk melukainya. lalu pria ini bilang kepadaku bahwa ia akan melihat perkembangannya 1 bulan lagi. jika perasaannya pada wanita itu masih kuat, ia akan coba untuk balikan. tetapi, jika kalian nantinya balikan, dan wanita itu menyakiti pria itu lagi, tolong, jangan. tolong jangan. kamu sebagai wanitanya, bersyukurlah ada pria yang menyayangimu luar dalam. tolong hargai dia seperti dia menghargai kamu.
tolong jaga pria itu, ditunjukkan untuk wanita pilihannya.