Friday, January 6, 2012

Who Am I?

Saya adalah Irene Ariani, seorang manusia yang sedang berkembang dan mencari jati dirinya. Saat ini saya berstatus mahasiswi psikologi Universitas Indonesia semester 1. Saya mempunyai hobi bermain musik, membaca buku dan berimajinasi. Untuk menjawab pertanyaan ‘siapa saya’, saya akan menjawab dengan lantang dan yakin bahwa saya adalah seorang pribadi yang spesial. Mengapa? Karena saya dikaruniai talenta dan dicintai, dan hanya ada seorang saya didunia ini. Saya merasa diri saya selalu berubah, sehingga saya sering kali mendapati kesulitan dan tantangan yang mendorong diri saya untuk terombang-ambing. Namun, disatu sisi saya mempunyai prinsip yang kuat, yang sangat membantu saya untuk mengontrol diri agar tidak jatuh pada kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Saya adalah seorang yang selalu lupa waktu ketika saya sedang melakukan hobi saya. Menurut saya, melakukan hal yang sangat saya senangi adalah sesuatu yang luar biasa, terutama bila itu hal yang positif dan bermanfaat untuk saya dan orang lain. Saya mempunyai sedikit sahabat dan banyak teman karena saya merupakan pribadi yang sulit untuk percaya kepada orang lain, sehingga sering kali hal itu membebani saya dalam berteman. Hal ini yang membuat saya mempunyai jumlah sahabat yang sedikit. Menurut saya, pertanyaan siapa saya tidak hanya sekadar nama, deskripsi status, dan hal-hal yang bersifat fisik, namun pertanyaan itu juga mencakup keseluruhan yang ada dalam diri kita, baik itu pribadi, karakter, kontribusi, pemikiran-pemikiran, hobi, dan lain-lain yang dapat melambangkan dan menceritakan seorang saya. Saya melambangkan diri saya sebagai burung elang, karena burung elang itu besar, gagah, selalu terbang ketinggian yang paling tinggi, pintar, dan disegani banyak orang. Perubahan diri saya dari masa ke masa membuat diri saya sadar bahwa saya berubah karena pengaruh lingkungan, tuntutan dan motivasi hidup saya. Oleh karena itu, penting bagi saya untuk menghadapi proses kehidupan dan perubahan ini dengan baik dan benar.

Saya akan menceritakan bagaimana saya mencitrakan diri saya. Saya selalu fokus kepada kelebihan-kelebihan saya, dan saya terkadang tidak bisa bertoleransi dengan kekurangan saya. Hal ini membuat saya lebih memandang tujuan akhir menjadi sesuatu yang penting, terutama yang berlandaskan dengan kelebihan saya. Disatu sisi, saya melihat diri saya sebagai pribadi yang agak pendiam dan kurang berinisiatif, tetapi saya mempunyai perasaan dan pikiran yang terus berjalan dalam diri saya ketika saya diam. Menurut saya, sekarang ini saya cenderung introvert, karena saya merasa sangat nyaman dan menemukan diri saya yang sesungguhnya ketika saya sibuk dengan diri saya sendiri bersama dengan hal-hal yang saya sukai. Dahulu saya cenderung extrovert, namun entah mengapa saya merasa diri saya agak banyak berubah semenjak lulus SMA. Selain itu, saya memandang diri saya sebagai seseorang yang optimis dan serius. Saya menampilkan diri kepada orang lain tergantung kepada mood saya. Kembali lagi kepada kekurangan saya, han ini termasuk satu dari banyak kekurangan yang saya miliki. Saya menampilkan kepada orang lain dengan apa adanya saya dan saya selalu berusaha untuk memperlihatkan diri saya yang sesungguhnya dihadapan orang lain. Saya pernah mengalami fase sulit berkata tidak sampai saya merasa bahwa saya adalah yes woman, dan hal ini sangat merugikan saya, sampai saya merasa sangat tertekan. Seiring berjalannya waktu, saya belajar untuk lebih menguasai diri dan lebih bertindak sesuai dengan apa yang menurut saya baik dan benar. Terkadang saya menampilkan diri dengan jutek ataupun sebagai pribadi yang menyenangkan, tetapi dibalik semua itu saya ingin menjadi yang terbaik untuk orang lain. Untuk penampilan secara fisik, saya cenderung cuek, tapi tetap sopan dan mengikuti acara sesuai dengan tema yang bersangkutan.

Gap antara diri saya sendiri dan pandangan orang lain adalah tidak jauh. Saya selalu berusaha menampilkan diri saya sedemikian rupa dan mengendalikan diri saya didepan orang lain. Berusaha untuk menampilkan yang sesungguhnya tanpa beban dan tekanan dalam diri. Mengenai pandangan orang lain tentang diri saya itu benar karena saya merasakannya dalam diri saya bahwa saya memang pribadi yang seperti itu. Terkadang bertanya merupakan salah satu cara untuk tau bagaimana pandangan orang lain terhadap saya, karena saya merupakan seorang yang kurang peka. Gap mungkin selalu ada namun tidak 100% berbeda. Saya adalah saya, dan saya adalah bagaimana yang orang lain menilai tentang saya. Saya tidak memaksakan kehendak dan tidak melakukan hal yang tidak saya suka, kecuali saya memang harus melakukannya dan jika hal itu bermanfaat. Apabila orang lain melihat diri saya, apa yang mereka nilai itu merupakan diri saya yang saya tampilkan kepada orang tersebut.

Jika saya dapat kembali ke masa lalu, hal yang paling ingin saya ubah dari diri saya adalah sikap saya yang tidak dapat mengontrol diri untuk melakukan tindakan yang merugikan diri saya sendiri dan orang lain karena kepuasan sesaat dan terlalu cepat memberikan keputusan. Mengapa? Karena merasa saya berada dalam titik yang sangat sulit dan butuh perubahan beserta keinginan yang kuat untuk bangkit dari kesalahan itu. Saya merasa sangat bodoh ketika saya memutuskan sesuatu dengan terburu-buru dan emosi, serta mengikuti arus yang ada dengan ceroboh dan tanpa pikir panjang. Bagi saya, kontrol diri itu sangat penting, dan saya sadar akan pentingnya hal ini setelah saya mengalami berbagai kesalahan yang saya perbuat sendiri. Seperti dalam peribahasa “menjilat ludah sendiri”, saya pun menanggung kecerobohan saya itu dan butuh waktu lama untuk menyembuhkan rasa bersalah serta bebas dari tanggungan. Saya sangat ingin merubah kedua hal buruk itu dan saya tidak ingin jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya dimasa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman hidup yang saya alami dan saya rasakan didalam kehidupan saya, sangat berarti dan berharga bagi perkembangan diri saya dimasa mendatang, terutama pengalaman masa lalu. Melalui pengalaman dan hal buruk saya yang harus saya ubah ini, saya banyak belajar dari kesalahan dan bagaimana menyikapinya. Hal ini sangat bermanfaat bagi saya dikemudian hari.

Saya memandang masa depan saya sebagai suatu hal yang cerah dan menjanjikan. Saya bisa mencium dan merasakan aroma kesuksesan dari sekarang-sekarang ini, terutama dari usaha dan kelebihdan yang saya fokuskan. Entah menjadi ibu rumah tangga, psikolog, pianist, atau penulis, saya sangat menikmatinya dan saya yakin saya akan berhasil mencapai salah satunya atau bahkan semuanya. Saya merasa cita-cita saya sudah dekat dengan saya dan melalui peluang serta kesempatan yang sering kali hadir dalam hidup saya. Banyaknya dukungan yang membuat saya terus maju untuk menggapai mimpi saya, terutama dari orang-orang terdekat saya dan dari ambisi saya sendiri yang terus menantang diri saya untuk berhasil mencapai apa yang saya inginkan. Selain itu, saya juga percaya bahwa Tuhan Yesus sudah merancang rencana masa depan yang indah untuk saya, sehingga usaha yang saya lakukan untuk mencapai mimpi saya itu tidak akan sia-sia dan pasti akan membuahkan hasil dikemudian hari. Sering kali saya diremehkan karena mimpi saya dan arena ambisi saya yang terlalu sulit, namun hal itu sama sekali tidak membuat diri saya untuk mengeluh dan lepas dari tujuan akhir saya, yaitu menggapai mimpi dan berbahagia. Saya sadar bahwa masa depan saya bergantung pada apa yang saya lakukan sekarang, maka penting bagi saya untuk fokus dan berkomitmen terhadap diri saya sendiri terhadap langkah apa yang harus saya lakukan dan saya ambil agar berhasil dan menjadi kebanggaan semua orang.

Untuk merealisasikan impian saya, saya butuh langkah kecil atau perubahan yang harus saya lakukan selama tiga tahun kedepan yang mendekatkan saya pada masa depan idaman saya. Pertama, tiga tahun dari sekarang adalah tahun akhir dari tahun 2014 menuju 2015, impian saya yang pertama adalah ingin menyelesaikan ujian terakhir sebagai mahasiswi S1, dan mendapatkan gelan sarjana dengan range IPK sekitar 3,51 – 3,81 sebelum hari valentine. Itu berarti saya mempunyai target untuk lulus S1 Psikologi Universitas Indonesia selama 3,5 tahun. Hal-hal konkret yang bisa saya lakukan untuk mencapai tujuan saya yang pertama adalah dimulai dari hal-hal yang kecil yang tentunya mendukung hal-hal yang besar, dan tentunya harus dilakukan dari sekarang semenjak awal saya diterima di Universitas Indonesia ini. Saya harus berkonsentrasi dengan setiap mata kuliah yang saya ambil dan mengerjakan tugas-tugasnya dengan tepat waktu. Membuat to do list agar menjadi seorang yang organized sangat diperlukan mengingat banyaknya tugas kuliah disertai deadline dan kuis serta ujian. Hal yang tak kalah penting adalah tetap mempertahankan semangat yang saya punya dari awal. Semangat saya untuk mencapai tujuan itu dan mempertahankan usaha yang saya lakukan, dan berusaha untuk meningkatannya. Saya berusaha untuk tidak menghilangkan semangat yang ada dari dalam diri saya karena agar tidak bosan, terbebani, dan selalu termotivasi. Bagi saya, semangat itu sangat penting karena bila tidak ada semangat, semua terlihat menjadi sulit, dan membuat saya malas untuk mengerjakan tugas. Terkadang walau saya tidak pernah lepas dari rasa malas, saya pun lebih berpikir kedepan tentang dampak dari rasa malas saya tersebut yang menjauhkan saya dari impian saya tersebut. Saya mengerti bahwa kemalasan itu sangat berbahaya dan dapat membuat saya menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab. Menurut saya, rasa malas akan berkembang menjadi sebuah penundaan dan munculnya berbagai macam alasan untuk tidak mengerjakan tugas-tugas tersebut. Setelah saya malas, saya pun akan kembali menunda karena saya tidak memiliki semangat, dan setelah saya menunda untuk kesekian kalinya, saya tidak akan mengerjakannya. Hal ini yang membuat saya sadar bahwa semangat dan passion dalam diri adalah langkah kecil pertama yang harus benar-benar dipertahankan dan digali terus-menerus agak tidak hilang dan selalu berkembang seiring berjalannya waktu.

Kedua, saya berencana untuk menyelesaikan studi piano saya dan mendapatkan sertifikat untuk mengajar. Kembali kepada hobi saya yang sangat saya sukai dan saya kembangkan, saya pun ingin menjadi ahli dalam bidang music, baik sebagai pemain ataupun pencipta lagu. Hal yang saya lakukan untuk mencapai target saya itu adalah hingga saat ini, saya masih menjalankan pendidikan non-formal piano yaitu les, dan saya tidak akan berhenti. Saya akan tetap menjalaninya hingga nanti saya S1. Saya berpikir bahwa kelebihan saya ini dapat menjadi bekal masa depan saya dikemudian hari. Terkadang jika mempunyai waktu senggang, saya selalu berlatih lebih jauh lagi agak skill saya meningkat hari demi hari. Bercita-cita untuk melakukan konser musik klasik dan menciptakan lagu pun juga sepertinya saya sudah bisa merasakan kedekatan saya pada tujuan saya itu. Saat ini saya sudah menciptakan satu lagu perdana dan terus mengasah music klasik dengan bergabung pada suatu lomba-lomba tertentu. Langkah-langkah yang dari sekarang sudah saya lakukan akan tetap saya pertahankan demi tercapainya mimpi saya menjadi musisi dan pianist Indonesia yang sukses.

Ketiga, mimpi terpendam saya adalah menjadi seorang penulis novel. Saya menyebutnya mimpi terpendam karena saya belum terlalu mengasah mimpi saya ini dan masih jauh dari kesempurnaan. Merujuk pada hobi saya yaitu suka berimajinasi, saya pun bertekat untuk berencana untuk membuat mimpi yang terpendam ini menjadi nyata. Langkah yang saya ambil untuk menunjang keberhasilan menjadi penulis novel adalah ketika saya mendapatkan inspirsasi cerita lagi atau lanjutan dari kisah-kisah sebelumnya akan selalu saya tulis pada BlackBerry saya agar saya tidak lupa. Saya juga harus belajar untuk menggunakan kosa kata dan kalimat yang baik dan benar, hal ini dapat saya pelajari seiring dengan essay dan paper yang saya dapat ketika kuliah. Selain itu, saya juga membuat outline-outline dari inti cerita yang dibuat per bab buku agar memudahkan saya untuk menulis dan lebih terorganisir. Saya juga banyak membaca buku, majalah, dan novel sebagai referensi dan inspirasi saya untuk berkembang dalam skill menulis dan memberikan manfaat pada diri saya sendiri. Memperhatikan alur dan gaya tulisan pada penulis juga membuat saya belajar perlahan-lahan ketika saya membaca karya-karya mereka. Terakhir, saya juga mencari beberapa koneksi yang kira-kira bersedia untuk mmbaca naskah saya dan menerbitkannya. Sejauh ini sudah 40% berjalan dan saya akan terus berusaha. Saya banyak menggunakan waktu luang dan liburan panjang untuk memanfaatkan waktu agar semakin dekat dengan mimpi saya. Selain itu, kakak kelas saya pada waktu SMA pun sudah menerbitkan novel, dan hal ini sangat membantu saya dalam mencari koneksi serta belajar banyak hal-hal baru dari kakak kelas saya itu.

Lebih lanjut lagi, batasan-batasan waktu dimana saya mengevaluasi capaian rencana tersebut adalah dengan melihan hasilnya untuk sementara waktu. Misalkan dengan cara belajar yang seperti ini dan membuat agenda, apakah efektif dan membuahkan hasil yang baik bagi saya. Apakah memang nilai saya meningkat dan tetap bertahan bagus ataukah malah menurun. Dari situ saya dapat mengevaluasi diri saya, dan ketika saya tahu bahwa hasilnya kurang baik, berarti metode belajar dan cara yang saya pergunakan kurang efektif, dan bisa juga disebabkan karena menurunnya semangat belajar saya. Maka dari itu, saya butuh refreshing dan motivasi baru yang mendorong saya untuk lebih bersemangat dan menjadi pribadi yang kuat. Saya tidak membatasi diri saya terlalu ketat, dan saya tidak memaksakan kehendak. Membuat jadwal mana yang penting, tidak penting, dan mendesak serta tidak mendesak juga merupakan hasil evaluasi saya menilai seberapa pentingnya tugas itu untuk saya. Ketika saya dihadapi dengan rasa lelah dan sakit, maka saya akan beristirahat sejenak. Bagi saya, beristirahat itu bukan berarti berhenti dari aktivitas, tapi harus melanjutkannya dan kembali kepada komitmen awal. Untuk mengevaluasi capaian rencana saya itu juga dibutuhkan keseriusan dan refleksi dari setiap aksi yang saya jalankan, serta melakukannya secara rutin. Jadi, kesimpulannya adalah ketika saya melakukan usaha saya dengan maksimal, saya percaya hasilnya juga akan maksimal, karena dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Evaluasi dan penilaian terhadap hasil dan usaha yang saya lakukan juga pasti akan bermanfaat ketimbang saya tidak melakukan evaluasi. Saya yakin bahwa setiap tindakan yang saya lakukan, yang tentunya mendukung pencapaian ketiga mimpi saya itu akan bermanfaat dikemudian hari dan membuahkan hasil sesuai dengan keringat yang saya keluarkan. Melibatkan Tuhan dalam rencana kehidupan saya juga menjadi suatu hal yang penting karena pekerjaan yang dilakukan dalam Tuhan dengan komitmen, akan saya tuai buahnya dikemudian hari.

No comments: