Wednesday, July 4, 2012

Perhaps You

Abaikan!!!!
Aku sudah ada disini lagi..
Bersamamu..
Bersama anganmu, bersama tubuhmu, bersama nadimu..
Dalam hampa ku berteriak, dan dalam keramaian aku diam.
"Jangan kau sentuh!", kata hatiku kepada hatimu.
"Jangan coba-coba kau melihatnya", hatiku menambahkan bisikan kerasnya.
"Lebih lagi, jangan kau menginginkannya....", hatiku mengancam.
Ia rapuh.
Saking rapuhnya, ia tak mengerti mana yang pahit, dan mana yang manis.
Ia buta akan kesempatan dan kejutan.
Ia tak percaya lagi pada dunia dan sapaan paginya yang indah.

Dalam tubuhnya mengalir keraguan dan harapan.
Yang telah menyatu dengan rasionalitas manusia.
"Tidak!!!!!!! Jangan datang!!
Tapi juga jangan pergi........
Jangan dekat!!!!!!!!!
Tapi juga jangan jauh.......",
Apa makna dibalik perdebatan ini?


Bodoh.
Hatiku tak mampu memaknai cinta, sesakit dan sepalsu apapun itu.
Hatiku tak sudi merajai arti cinta, sedalam dan seluas apapun itu.
Ia rindu ketenangan batin.
Ia menyatu dengan kesendirian.
Ia tak butuh bulan purnama untuk mendampinginya.
Ia tak butuh rasa kasihan dan kesan belaka.


Dimana air berteriak, disitu ia bergejolak.
Dimana awan mulai menangis, disitu ia berdarah.
Dimana ada petir, disitu ia tertusuk.
Ia berfilsafat.
Ia mengakui kontradiksi dirinya.
Ia skeptis.
Ia takut sendiri, dan ia takut dunia berpaling jika ia tetap menyatu dengan kesendirian.
Dimanakah cinta? Sebesar apa definisinya?
Takmau kah ia saling menyapa dalam kesunyian?


Serpihan hati terasa jauh walau fisikmu menyatu dengan fisikku.
Tubuhmu begitu penuh duri, namun aku suka.
Tidakkah ia rindu akan tulang rusuknya?
Tidakkah ia merasa sulit terbang tanpa sayap kanannya?
Tidakkah anganku selalu ada dibayangmu?
Tidakkah malaikat memberitahumu untuk bersamaku?
Tidak adakah jalan menuju tempat terindah?


Bagaimana jika jari jemari ini adalah ruang bagi jemarimu?
Bagaimana jika separuh jiwa ini adalah jiwamu?
Maukah kau menjemputku?

Sulit.
Gembok ini sudah berkarat.
Aku terkunci bersama hatiku.
Takkan semudah yang kau bayangkan untuk membukanya.
Aku terkontaminasi dengan wajahmu dan kehadiranmu.
Berlogika untuk menyambutmu.
Namun perasaan memaksa untuk berdiam diri.
Seakan hati dan pikiran melaksanakan diplomasi timbal balik.
Entah siapa yang akan menang.

Satu fenomena yang akan kau telusuri dalam hidup.
Fantasimu akan menjadi nyata.
Setelah kau gapai kebimbangan ini,
....kan ku berikan kesejukan pagi,
....kan ku hangatkan urat nadimu,
....kan ku lapisi tubuhmu dengan hangatku.
Biar langit menjadi saksi.
Memberikan pelangi saat kau menangis bahagia.


Jika memang benar kaulah pemilik tulang rusuk ini, temukanlah aku.
Kau kehilangannya, bukan?
Kita yakini bersama.
Kita takkan pernah tertukar.
Kita akan bertemu pada saatnya,
Bersatu dalam ketidaklengkapan.
Berikut hadiah dari tak terungkapkannya kesabaranmu.
Hingga aku tertatih.


Tak tahu bagaimana nanti aku dikenang saatku tiada.
Tapi satu kepastian dalam hidupku,
Kamu milikku, dan akan ku penjarakan hatimu dalam hatiku.
Yes,
Perhaps you........

1 comment:

Anonymous said...

you are like prfessional writer